Pemilihan Diksi
RETORIKA
(Kata Cinta)
By : Salsabila daan Kurniasari
Karena
Cinta, saya bisa mengeja cakrawala, dan semua manusia bisa merasakan getaran –
getaran cinta, ketika mereka sedang terbawa cinta. Cinta adalah fitrah yang
diberikan Tuhan kepada Umatnya. Karena sejatinya cinta, saya banyak belajar
berbicara pada raga bahwa saya hanya skala manusia yang meraba rasa padanya.
Karena cinta, saya percaya bahwa Tuhan ada
pada kita, anda dan saya adalah tanda-tanda kecintaan-Nya. Saya mengatakan
“cinta ada” karena terbiasa bukan karena terpaksa. Cinta tercipta semenjak ada
pada kandungan ibunda, kita bisa merasakan cinta, derita, air mata, dusta, dan
nanar binar diwajahnya.
Karena
cinta, saya ada dan bisa membaca apa yang ada pada manusia, saat anda meraba
nestapa anda akan bisa membaca apa yang dinamakan dengan cinta, ya, cinta pada
dasarnya sesama manusia adalah hal yang
lumrah diberikan Tuhan agar bisa menjaganya. Adam dan Hawa yang tercipta sudah
ada pada catatan Tuhan setelah mereka diturunkan kedunia yang fana.
Karena
cinta, saya berkelana. Dalam hasrat yang bergejolak, saya menahan cinta agar
tak kemana-mana. Memendam cinta, amarah, hasrat, dan duka lara adalah perkara
yang luar biasa. Anda yang saya semogakkan dalam diam, diatas altar sejadah
saya menengadah menanyakan anda pada Tuhan, apakah saya ada pada harapan anda
setiap malam? Begitukah cinta yang menjulang pada fitrah-Nya. Saya berharap,
Tuhan mendekatkan kita pada-Nya, pada cinta yang tak mengada-ada, pada jiwa
yang merasa tercemar dengan noda.
Karena cinta, saya mengenal seksama. Bagaimana
Tuhan menerjemahkan isyarat doa disetiap hela nafas yang panjang. Manusia
tercipta karena cinta, dan cinta tercipta karena adanya manusia.
Komentar
Posting Komentar