JURNAL - "ANALISIS FRAMING MODEL ZONGDANG PAN DAN KOSICKI"
FRAMING BERITA WISATA HALAL INDONESIA
(ANALISIS FRAMING MODEL ZONGDANG PAN DAN KOSICKI DALAM
MEDIA ONLINE REPUBLIKA)
Salsabila Rahma Siti Muthmainnah, Yulia Mauldi[1]
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
ABSTRAK
Tulisan ini membahas
tentang framing berita Wisata Halal Indonesia dalam Media Online Republika.Penelitian
ini menggunakan metode
Analisis Framing Model Zongdang Pan dan Kosicki yang membahas tentang Wisata Halal Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa Republika sebagai media yang
memberikan support penuh terhadap Wisata Halal di Indonesia sehingga Indonesia
berhasil meraih kemenangan di beberapa kategori. Dari masing-masing berita
mengangkat sisi pesan bahwa wisata halal di indonesia ini perlu ditingkatkan
agar sesuai dengan tuntutan syariat islam.
Kata
Kunci :Framing, Berita,
Wisata Halal Republika
PENDAHULUAN
Media Online memiliki
kelebihan dalam hal kecepatan penyampaian berita dibandingkan dengan media cetak
seperti surat kabar.Media online merupakan media yang menggunakan internet,
media online berbasis tekhnologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif,
dan dapat berfungsi secara privat maupun secara public. Dengan demikian segala
hal yang bersifat informasi dapat diakses oleh semua orang.
Salah satunya informasi
atau berita tentang wisata akan cepat muncul dan dapat kita cari melalui media
online ini. Wisata sebagai salah satu kebutuhan manusia yang bertujuan untuk
bersenang-senang,menambah pengetahuan, serta bertamasya atau piknik. Berita
wisata ini banyak dicari oleh berbagai kalangan dengan tujuan-tujuan tertentu.
Termasuk untuk kalangan muslim terdapat wisata halal, secara umum wisata halal
dapat diartikan sebagai kegiatan wisata yang dikhususkan untuk memfasilitasi
kebutuhan berwisata ummat Islam. Kehadiran wisata halal ini juga hadirnya
sebuah paket perjalanan yang mengacu pada aturan hidup ummat Islam, baik di
sisi adab mengadakan perjalanan, menentukan tujuan wisata, akomodasi, hingga
makanan.
Di Indonesia sendiri
banyak terdapat banyak Wisata Halal Indonesia,Salah satu Wisata Halal Terbaik
Indonesia adalah Pulau Lombok. Pulau ini berhasil meraih Pariswisata Halal
Terbaik Indonesia tahun 2016, World Best Halal Honeymoon Destination atau
Wisata Halal Bulan Madu Terbaik Di Dunia dan World Best Halal Tourism Destination
atau Tujuan Wisata Halal Terbaik Di Dunia dalam ajang World Halal Travel Award
2015.(Irwan Kirana, republika.co.id : 2017).
Terdapat banyak hikmah
yang dapat kita temukan dalam kegiatan wisata halal, salahsatunya dalam islam,
mengatur pariwisata agar sesuai syariat Islam secara kaafah. Akan menghilangkan
keburukan-keburukan yang biasa menemani pariwisata dalam kapitalisme. Bagaimana
tidak hilang keburukan itu sementara dalam masyarakat secara umum keburukan itu
juga dihilangkan. Miras, prostitusi, pebelolaan pulau kepada asing, bkini, dan
lainnya dilarang dalam wisata islam. Para pelanggarnya akan di hukum sebagaiman
hukuman islam yang berlaku.Bagi wisatawan asing maka berlaku hukum hukum publik
dalam khilafah. Wajib bagi mereka menutup aurat, tidak ikhtilat, tidak khalwat,
tidak mabuk dan tidak berzina. Karena wisata dalam islam adalah untuk mengagumi
kebesaran penciptaan alam semesta dan itu bernilai ibadah. Dan itulah makna
hakiki kebagahagiaan seorang hamba.
Pesan dakwah yang dapat
diambil Di wisata halal ini sudah layaknya masyarakat muslim lainnya bisa
memanfaatkan fasilitas yang ada, dimana yang muslim bisa terhindar dari maksiat
ataupun dosa yang ada, dan yang non-muslim pun bisa terhindar dari penyakit
wisata yang belum tentu bisa serapih di wisata halal ini. (Choirunnisa Nur
Azizah, dakwatuna.com : 2017)
Disini framing berita
Wisata Halal akan di analisis melalui situs online republika.co.id dengan
menggunakan analisis framing pan dan kosicki dimana framing tersebut merupakan
salah satu jenis analisis bingkai yang lebih menonjolkan dari aspek apa situs
online republika ini.
TINJAUAN TEORITIS
Media online (online media) atau sering juga disebut cybermedia (media
siber), internet media (media internet) dan new media (media baru) secara
sederhana dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online di situs web
(website) internet. Media online bisa dikatakan sebagai media ‘generasi ketiga’
setelah media cetak (printed media)-koran, tabloid, majalah, buku- dan media
elektronik (electronic media)-radio, televise, dan film/video.
Media Online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi
teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber and Martin,
2009). Definisi lain media online adalah media yang di dalamnya terdiri dari
gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya,
dimana beberapa media dijadikan satu (Lievrouw, 2011). Media online merupakan
media yang menggunakan internet, media online berbasis tekhnologi, berkarakter
fleksibel, berpotensi interaktif, dan dapat berfungsi secara privat maupun
secara publik (Mondry, 2008: 13).
Media online memiliki jangkauan yang luas yaitu menjangkau seluruh dunia
yang memiliki akses internet. Hal ini memiliki arti bahwa konten-konten yang
terdapat dalam Media Online dapat dengan mudah disebarkan dan dipertukarkan
antar pengguna melalui jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat
kita sebut sebagai kelebihan, karena media online membuat setiap orang dapat terkoneksi dan
memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna. selain itu
Media online menyajikan aspek kecepatan, karena begitu diposting atau di unggah
maka langsung dapat diakses oleh semua orang.
Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet
memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi, dan image sendiri.
Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal
tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan
beroperasi berdasarkan protocol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi
khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet
(McQuail, 1992 : 28-29).
Pengertian lain internet menurut Mac Bride adalah jaringan komunikasi
global yang terbuka dan menghubungkan jaringan komputer, melalui sambungan
telepon umum maupun pribadi. Secara individual,
komponen jaringannya dikelola oleh agan-agen pemerintah, universitas,
organisasi komersial, serta sukarelawan. Dengan kata lain Internet dapat
diartikan sebagai jaringan komputer yang luas dan besar yang mendunia yaitu
menghubungkan pengguna komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh
dunia, yang di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang
statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Pada tahun 1990, Mark Potes meluncurkan buku besar The second Media Age
yang menandai periode baru dimana teknologi interaktif dan komunikasi jaringan,
khususnya dunia maya akan mengubah masyarakat (Littlejohn: 2009: 413-415). Teori Media Online dikembangkan oleh Pierre
Levy, yang mengemukakan bahwa media online merupakan teori yang membahas
mengenai perkembangan media. Media online merupakan digitalisasi yang mana
sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains,
dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis ,dan dari semua yang bersifat
rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang compleks, dan
fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia.
Digital ini juga selalu berhubungan dengan media, karena, media ini adalah
sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old media) sampai
sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/new media).
Media Online memiliki karakteristik yang berbeda dengan media
konvensional (cetak/elektronik), berikut karakteristik media online: (1)Multimedia,
dapat memuat atau menyajikan berita/ informasi dalam bentuk teks, audio, video,
grafis, dan gambar secara bersamaan, (2) Aktualisasi, berisi info aktual karena
kemudahan dan kecepatan penyajian, (3) Cepat, begitu diposting atau di unggah,
langsung bias diakses semua orang, (4) Update, pembaruan (updating) informasi
dapat dilakukan dengan cepat baik dari sisi konten maupun redaksional, misalnya
kesalahan ketik/ejaan, (5) Kapasitas luas, halaman web bias menampung naskah
sangat panjang, (6) Fleksibilitas, pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja
dan dimana saja, juga jadwal terbit (update) bias dilakukan setiap saat, (7) Luas,
menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet, (8) interaktif, dengan
adanya fasilitas kolom komentar dan chat room, (9) Terdokumentasi, informasi
tersimpan di “bank data” dan dapat ditemukan ketika diperlukan, (10) Hyperlinked,
terhubung dengan sumber lain (links) yang terkait dengan informasi tersaji
(Syamsul, 2012: 11).
Dalam media online terdapat situs-situs yang memberikan
informasi-informasi ter-update atau biasa disebut dengan media online berita.
Dalam situs-situs tersebut banyak sekali informasi dan berita-berita terkini
yang mudah kita temukan juga mudah di akses. Berita adalah informasi baru atau
informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak,
siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang
banyak.Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang
terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke
mulut kepada orang ketiga atau orang banyak. Laporan berita merupakan tugas
profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi
fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan /
media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik
khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan
oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara
sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa
berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung
unsur-unsur berita.Salah satunya, untuk mengetahui definisi dari wisata, wisata
halal Indonesia dapat kita temukan dengan mudah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian wisata adalah bepergian
secara bersama-sama dengan tujuan untuk bersenang-senang, menambah pengetahuan,
dan lain-lain. Selain itu juga dapat diartikan sebagai bertamasya atau piknik.
Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Bab I Pasal 1 ;
dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata.
Jadi pengertian wisata itu mengandung unsur yaitu : (1) Kegiatan
perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat sementara; (4)
Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata.
Sedangkan pengertian objek dan daya tarik wisata menurut Undang-undang
Nomor 9 Tahun 1990 yaitu yang menjadi sasaran perjalanan wisata yang meliputi :
(1) Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan
fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan
hutan tropis, serta binatang-binatang langka, (2) Karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro
(pertanian), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat
hiburan, (3) Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung,
gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras,
tempat-tempat ibadah, tempat-tempat ziarah dan lain-lain.
Kemudian pada angka 4 di dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990
dijelaskan pula bahwa Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait di bidang tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi: (1) Usaha jasa
pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata,
konvensi, perjalanan insentif dan pameran, impresariat, konsultan pariwisata, informasi
pariwisata); (2) Usaha sarana pariwisata yang terdiri dari : akomodasi, rumah
makan, bar, angkutan wisata dan sebagainya; (3) Usaha-usaha jasa yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pariwisata.
Pariwisata menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka
A.Yoeti (1992:8) adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi
wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam
proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.
Adapun istilah wisata halal baru mulai dikenal sejak 2015 ketika sebuah
event World Halal Tourism Summit (WHTS) digelar di Abu Dhabi, UAE. Sebelumnya
dunia pariwisata hanya mengenal sebagai muslim tour atau semisalnya. Dalam
event ini WHTS berusaha menyadarkan bahwa pangsa pasar dari wisata halal
amatlah besar dan perlu untuk terus dikembangkan.
Pengertian secara umum wisata halal adalah bagian dari industri
pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan wisatawan dalam
pariwisata halal merujuk pada aturan-aturan Islam. Salah satu contoh dari
bentuk pelayanan ini misalnya Hotel yang tidak menyediakan makanan ataupun
minuman yang mengandung alkohol dan memiliki kolam renang serta fasilitas spa
yang terpisah untuk pria dan wanita.
Selain hotel, transportasi dalam industri pariwisata halal juga memakai
konsep Islami. Penyedia jasa transportasi wajib memberikan kemudahan bagi
wisatawan muslim dalam pelaksanaan ibadah selama perjalanan. Kemudahan ini bisa
berupa penyediaan tempat sholat di dalam pesawat, pemberitahuan berupa
pengumuman maupun adzan jika telah memasuki waktu sholat selain tentunya tidak
adanya makanan atau minuman yang mengandung alkohol dan adanya hiburan Islami
selama perjalanan.
Dalam islam juga mengatur pariwisata agar sesuai syariat Islam secara
kaafah. Akan menghilangkan keburukan keburukan yang biasa menemani pariwisata
dalam kapitalisme. Bagaimana tidak hilang keburukan itu sementara dalam
masyarakat secara umum keburukan itu juga dihilangkan. Miras, prostitusi,
pebelolaan pulau kepada asing, bkini, dan lainnya dilarang dalam wisata islam.
Para pelanggarnya akan di hukum sebagaiman hukuman islam yang berlaku.
Bagi wisatawan asing maka berlaku hukum hukum publik dalam khilafah.
Wajib bagi mereka menutup aurat, tidak ikhtilat, tidak khalwat, tidak mabuk dan
tidak berzina. Karena wisata dalam islam adalah untuk mengagumi kebesaran
penciptaan alam semesta dan itu bernilai ibadah. Dan itulah makna hakiki
kebagahagiaan seorang hamba.
Menurut KH. Hafidz Abdurrahman, prinsip dakwah mengharuskan Khilafah
untuk tidak membiarkan terbukanya pintu kemaksiatan di dalam negara. Termasuk
melalui sektor pariwisata ini. Obyek yang dijadikan tempat wisata ini, bisa
berupa potensi keindahan alam, yang nota bene bersifat natural dan anugerah
dari Allah SWT, seperti keindahan pantai, alam pegunungan, air terjun dan
sebagainya. Bisa juga berupa peninggalan bersejarah dari peradaban Islam. Obyek
wisata seperti ini bisa dipertahankan, dan dijadikan sebagai sarana untuk
menanamkan pemahaman Islam kepada wisatawan yang mengunjungi tempat-tempat
tersebut.
Ketika melihat dan menikmati keindahan alam, misalnya, yang harus
ditanamkan adalah kesadaran akan Kemahabesaran Allah, Dzat yang menciptakannya.
Sedangkan ketika melihat peninggalan bersejarah dari peradaban Islam, yang
harus ditanamkan adalah kehebatan Islam dan umatnya yang mampu menghasilkan
produk madaniah yang luar biasa. Obyek-obyek ini bisa digunakan untuk
mempertebal keyakinan wisatawan yang melihat dan mengunjunginya akan keagungan
Islam.
Dengan begitu itu, maka bagi wisatawan Muslim, obyek-obyek wisata ini
justru bisa digunakan untuk mengokohkan keyakinan mereka kepada Allah, Islam
dan peradabannya. Sementara bagi wisatawan non-Muslim, baik Kafir Mu’ahad
maupun Kafir Musta’man, obyek-obyek ini bisa digunakan sebagai sarana untuk
menanamkan keyakinan mereka pada Kemahabesaran Allah. Di sisi lain, juga bisa
digunakan sebagai sarana untuk menunjukkan kepada mereka akan keagungan dan
kemuliaan Islam, umat Islam dan peradabannya.
Karena itu, obyek wisata ini bisa menjadi sarana dakwah dan di’ayah
(propaganda). Menjadi sarana dakwah, karena manusia, baik Muslim maupun
non-Muslim, biasanya akan tunduk dan takjub ketika menyaksikan keindahan alam.
Pada titik itulah, potensi yang diberikan oleh Allah ini bisa digunakan untuk
menumbuhkan keimanan pada Dzat yang menciptakannya, bagi yang sebelumnya belum
beriman. Sedangkan bagi yang sudah beriman, ini bisa digunakan untuk
mengokohkan keimanannya. Di sinilah, proses dakwah itu bisa dilakukan dengan
memanfaatkan obyek wisata tersebut.
Menjadi sarana propaganda (di’ayah), karena dengan menyaksikan langsung
peninggalan bersejarah dari peradaban Islam itu, siapapun yang sebelumnya tidak
yakin akan keagungan dan kemuliaan Islam, umat dan peradabannya akhirnya bisa
diyakinkan, dan menjadi yakin. Demikian juga bagi umat Islam yang sebelumnya
telah mempunyai keyakinan, namun belum menyaksikan langsung bukti-bukti
keagungan dan kemuliaan tersebut, maka dengan menyaksikannya langsung, mereka
semakin yakin.
Meski bidang pariwisata, dengan kriteria dan ketentuan sebagaimana yang
telah disebutkan di atas tetap dipertahankan, tetapi tetap harus dicatat,
walaupun bisa menjadi salah satu sumber devisa, tetapi ini tidak akan dijadikan
sebagai sumber perekonomian Negara Khilafah. Selain karena tujuan utama
dipertahankannya bidang ini adalah sebagai sarana dakwah dan propaganda, Negara
Khilafah juga mempunyai sumber perekonomian yang bersifat tetap.
Wisata halal ini termasuk kedalam dimensi dakwah tadbir, dimana dalam
kegiatan wisata ini banyak sekali kegiatan berupa pengelolaan kelembagaan Islam
yang melibatkan interaksi antara da’i dan tujuan dakwah, serta berorientasi
pada pengelolaan dan administrasi. Da’I dalam konteks tadbir adalah subyek dakwah
yang memegang fungsi tertentu dalam manajemen dakwah (manajer umat).Berita
adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi,
disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada
orang ketiga atau orang banyak.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Dalam hal ini informasi atau berita mengenai wisata halal yang akan kami
kaji terdapat pada situs Republika.co.id. Republika adalah koran nasional yang
dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan
tersebut merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat Islam, khususnya
para wartawan profesional muda yang dipimpin oleh ex wartawan Tempo, Zaim
Uchrowi yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI) yang saat itu diketuai BJ Habibie dapat menembus
pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan
upaya-upaya tersebut berbuah. Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993.
Koran ini terbit di bawah bendera perusahaan PT Abdi Bangsa. Setelah BJ
Habibie tak lagi menjadi presiden dan seiring dengan surutnya kiprah politik
ICMI selaku pemegang saham mayoritas PT Abdi Bangsa, pada akhir 2000, mayoritas
saham koran ini dimiliki oleh kelompok Mahaka Media.
PT Abdi Bangsa selanjutnya menjadi perusahaan induk, dan Republika berada
di bawah bendera PT Republika Media Mandiri, salah satu anak perusahaan PT Abdi
Bangsa. Di bawah bendera Mahaka Media, kelompok ini juga menerbitkan Majalah
Golf Digest Indonesia, Majalah Parents Indonesia, stasiun radio Jak FM, Gen FM,
Delta FM, FeMale Radio, Prambors, Jak tv, dan Alif TV.
Walau berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi maupun
misi. Visi Republika adalah Modern, Moderat, Muslim, Kebangsaan, dan
Kerakyatan. Sedangkan Misi Republika adalah sebagai koran masyarakat baru yang
maju, cerdas, dan beradab. Harus diakui, ada perbedaan gaya dibandingkan dengan
sebelumnya. Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat.
Karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang. Republika menjadi makin
profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.
Direktur utama Republika saat ini adalah Erick Thohir yang juga merupakan
Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) periode 2010 - 2013.
Erick Thohir juga merupakan presiden Inter Milan (Italia) dan DC United
(Amerika Serikat), dua klub sepak bola. Selain itu, memiliki saham di Persib
Bandung. Erick juga pemilik klub basket Indonesia Warrior di liga basket ASEAN
dan klub basket Satria Muda Britama di Liga Basket Indonesia.
Penjelasan diatas memberi kami ruang untuk dapat menganalisis framing
berita mengenai wisata halal, analisis framing pan dan kosicki dalam media
online Republika. Framing Analysis adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana
sebuah realitas dibentuk dan dikonstruksi oleh sebuah media (dalam Eriyanto,
2005: 10). Konstruksi realitas Dalam perspektif komunikasi, analisis framing
dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta
(Sobur, 2009: 162). Di dalam proses penseleksian realitas yang akan diberitakan
oleh media, terdapat cara pandang atau perspektif yang mempengaruhinya.
Perspektif tersebut kemudian yang mempengaruhi sebuah media dalam
menentukan fakta yang diambil, bagian
mana yang ditonjolkan atau dihilangkan dan akan dibawa ke mana berita tersebut.
Framing adalah pendekatan yang digunakan untuk mengetahui cara pandang atau
perspektif dari media tersebut.
Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki (dalam Eriyanto, 2005: 252),
mengemukakan tentang dua konsepsi framing yang saling berkaitan yakni konsepsi
psikologi dan konsepsi sosiologis. Konsepsi psikologi yang menekankan bahwa
framing lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam
dirinya atau dengan kata lain bagaimana individu secara kognitif menafsirkan
suatu peristiwa dalam cara pandang tertentu. Sementara dalam konsepsi
sosiologis lebih cenderung kepada bagaimana konstruksi sosial atas realitas.
Konsepsi psikologis dan sosiologis memang sangat berlainan satu sama
lain. Tetapi Pan & Kosicki (dalam Eriyanto, 2005: 253) menyatakan bahwa
framing memang berhubungan erat dengan kedua konsepsi tersebut. Oleh karena itu
kedua tokoh tersebut menyatukan kedua konsepsi menjadi suatu model. Integrasi
dari kedua konsepsi ini dapat dilihat melalui produksi berita dan
konstruksiwartawan. Sementara dalam pemberitaan, tidak hanya wartawan yang
menafsirkan peristiwa. Selain wartawan, pihak lain yang juga mengkonstruksi
realitas dengan penafsirannya sendiri adalah sumber dan khalayak yang
masing-masing memiliki pandangan atau perspektif nya masing-masing dalam
memandang suatu peristiwa.
Sementara ketika mengkonstruksi realitas itu seorang wartawan tidak hanya
menggunakan apa yang ada dalam pikirannya saat itu. Akan tetapi terdapat
beberapa hal yang ikut mempengaruhinya diantaranya adalah nilai sosial yang
melekat dalam diri seorang wartawan. Nilai-nilai sosial ini mempengaruhi
bagaimana cara seorang wartawan memahami realitas. Hal kedua adalah nilai-nilai
sosial yang ada di masyarakat yang ikut andil dalam mengkostruksi sebuah
realitas. Seorang wartawan tetap mempertimbangkan khalayak saat menulis dan
menyusun sebuah peristiwa, karena seorang wartawan tidak berhadapan dengan
publik kosong. Proses konstruksi tersebut juga tentunya dipengaruhi oleh
standar kerja, profesi jurnalistik, dan standar profesional wartawan dalam
sebuah proses produksi (dalam Eriyanto, 2005: 254).
Frame berhubungan dengan makna, berarti bagaimana seseorang memaknai
suatu peristiwa dilihat dari perangkat tanda yang muncul dalam teks. Karena
seorang wartawan memiliki kemampuan untuk menonjolkan pemaknaan atau penafsiran
mereka atas suatu peristiwa. Yakni dengan pemakaian kata, kalimat, lead,
hubungan antarkalimat, foto, grafik, dan perangkat lain secara strategis (dalam
Eriyanto, 2005: 254-255). Dengan demikian dalam penelitian yang akan mencari
tahu mengenai bagaimana cara wartawan mengkonstruk fakta, maka alat yang tepat
adalah dengan menggunakan analisis framing.
Penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Pan &
Kosicki ( Eriyanto, 2005: 255) yang lebih berkonsentrasi menganalisis
unsur-unsur terkecil dalam sebuah berita. Peneliti menetapkan model Pan dan
Kosicki karena model ini memiliki empat dimensi struktural teks sebagai
perangkat framing sintaksis, skrip tematik, dan retoris dimana keempat hal
tersebut nantinya akan membentuk suatu tema yang saling bertautan satu dengan
Penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Pan & Kosicki (
Eriyanto, 2005: 255) yang lebih berkonsentrasi menganalisis unsur-unsur
terkecil dalam sebuah berita. Peneliti menetapkan model Pan dan Kosicki karena
model ini memiliki empat dimensi struktural teks sebagai perangkat framing
sintaksis, skrip tematik, dan retoris dimana keempat hal tersebut nantinya akan
membentuk suatu tema yang saling bertautan satu dengan lainnya
dalam koherensi global (Eriyanto, 2002:255). Unsur-unsur yang dianalisis dalam
model framing Pan & Kosicki seperti headline, lead, diksi, kata
sambung, pernyataan,kata, idiom, gambar dan foto.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis framing yang bertindak sebagai
satu metode analisis isi media. Media yang akan diteliti dalam penelitian ini
adalah situs web republika.co.id dalam pemberitaan Wisata Halal Indonesia. Peneliti mengumpulkan pemberitaan selama
kurang lebih satu minggu terkumpul sebanyak tiga berita diantaranya :
·
Berita I (Wisata Halal, Tumpuan Pariwisata
Indonesia) Senin, 15 Mei 2017
·
Berita II (Lombok Berbagi Rahasia Sukses Wisata
Halal) Kamis, 16 Maret 2017
·
Berita III (Pulau Cangkir Dipadati Wisatawan Religi)
Senin, 15 Mei 2017
Peneliti menentukan lima pemberitaan dari masing-masing situs untuk
diteliti dengan menggunakan analisis framing model Pan & Kosicki.
Pertimbangan untuk memilih tiga berita dari situs republika.co.id adalah untuk
efisiensi waktu.
Pertama,Secara Sintaksis berita dilihat
dari bagian berita Head line, lead dan kutipan pernyataan dari narasumber di
dalam setiap pemberitaan. Berita I secara sintaksis mengedepankan kemajuan,
perkembangan, dan penghargaan yang diraih Lombok. Juga solusi dari kekurangan –
kekurangan yang muncul dalam isi berita tersebut tentang memaksimalkan wisata
halal di Indonesia. Berita II dapat dilihat secara sintaksis adanya
langkah-langkah dan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh tempat Wisata halal
Lombok sebagai tempat wisata terbaik di dunia. Berita III destinasi tempat
wisata religi di Pulau Cangkir, Banten. Yangterus dibanjiri oleh Wisatawan dari
berbagai daerah.
Kedua,Secara skrip dapat dilihat dari kelengkapan unsur 5W+1H
dalam setiap berita. Berita I secara skrip dilihat sudah memenuhi unsur 5W+1H.
namun terdapat kelemahan berita di unsur Why karena kurang menjelaskan
alasan-alasan Indonesia sebagai tumpuan pariwisata Indonesia, namun secara
keseluruhan tidak mengurangi latar informasi yang telah disajikan. Berita II pun
sudah memenuhi unsur 5W+1H. kelengkapan dari masing-masing unsur dipertegas
melalui hasil wawancara. Berita III belum secara keseluruhan menjelaskan unsur
5W+1H. ada beberapa kekurangan dalam penyampaian isi berita yang kurang
menjelaskan pemberitaan dari cara meningkatkan potensi Wisata Halal Pulau
Cangkir, serta solusi dari fasilitas yang kurang memadai.
Ketiga,Secara tematik dapat kita
lihat dari unit pengamatan paragraph, proposisi dan kalimat hubungan antar
kalimat. Berita I secara keseluruhan yaitu mengenai perkembangan destinasi Wisata
Halal Indonesia yang semakin baik dengan 12 penghargaan yang diraih dalam 3
kategori dalam ajang World Halal Tourism Award
(WHTA) juga mengenai langkah dan dan solusi agar Indonesia tetap menjadi
tumpuan pariwisata. Pada paragraph pertama diawali dengan keberhasilan
Indonesia yang meraih kemenangan, paragraph selanjutnya mengenai penjelasan
secara dalam mengenai kemenangan Indonesia yang mengalahkan Negara-negara lain.
Paragraph keempat menjelaskan mengenai data wisatawan yang meningkat di
Indonesia. Paragraph selanjutnya mengenai industry wisata halal Indonesia yang
masih belum relative terlalu besar, diparagraf selanjutnya ada solusi yang
diberikan republika mengenai masalah di paragraph sebelumnya. Dan paragraph
delapan hingga akhir menjelaskan tentang solusi dari hasil wawancara kepada
beberapa pihak juga kegiatan yang akan di adakan di bulan Ramadhan untuk
meningkatkan wisatawan muslim yang dating. Berita II secara keseluruhan
menjelaskan tentang Lombok yang menjadi destinasi tempat Wisata halal terbaik
di dunia. Di paragraph selanjutnya terdapat pengadaan seminar dan
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan untuk para wisatawan serta sesuai dengan
tuntunan syariah. Berita III secara keseluruhan tentang peningkatan jumlah
wisatawan Pulau Cangkir sebagai destinasi Wisata Halal di Banten. Dari
paragraph awal sampai dengan akhir isi berita yang diambil mengenai beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan di Pulau cangkir juga potensi yang
dapat terus dikembangkan di Pulau Cangkir sebagai destinasi wisata halal.
Keempat,Secara retoris ketiga
berita yang dianalisisi menggunakan unit pemangatan Gambar. Berita I dapat
dilihat pada gambar terlihat (Ketua
Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar Riyanto Sofyan, Deputi
Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana, Gubernur
NTB TGH Muhammad Zainul Majdi , Menteri Pariwisata Arief Yahya, Wakil Ketua
DPRD NTB Mori Hanafi dan Dirut Republika Media Mandiri Agoosh Yoosran
berbincang pada acara Rembuk Republik sekaligus Launcing pesona Khazanah
Ramadhan Bumi Seribu Masjid di Kemenpar, Jakarta, Kamis 04 Mei 2017) guna untuk
meningkatkan mutu wisata halal di Indonesia sebagai tumpuan pariwisata Halal.
Berita II dapat dilihat dalam gambar
(Bupati Lombok Najmul Akhyar berbagi
rahasia sukses mengembanngkan wisata halal pada seminar industri halal yang
digelar di kampus STEI SEBI, Depok, Sabtu 11 Maret 2017). Berita III dalam
gambar menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan para wisatawan di Pulau
Cangkir Banten.
Tabel Analisis Framing
Pan dan Kosicki
(Framing Berita Wisata
Halal dalam Media Online Republika)
Perangkat Framing
|
Berita I
|
Berita II
|
Berita III
|
Sintaksis
|
|||
-
Judul
-
Lead
-
Latar
Informasi
-
Kutipan Sumber
-
Pernyataan/Opini
-
Penutup
|
Wisata Halal Tupuan Pariwisata Indonesia
Indonesia berhasil meraih kemenangan di ajang world halal tourism Award(WHTA)
Wisata halal indonesia meraih kemenangan dua tahun
berturut-turut
1. Menpar,
Indonesia masih punya pekerjaan rumah. ''Kekuatan yang jadi kelemahan kita
adalah halal. Kita yakin halal tapi tidak mau sertifikasi, padahal itu daya
tarik konsumen,'' tutur Arif
2. Menteri
Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Indonesia telah berhasil naik satu
peringkat dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2017, dari posisi ke tiga
dari posisi empat. Ke depannya ia meyakini Indonesia bisa melampaui Malaysia
dan UEA yang kini di peringkat dua teratas.
3. Menurut
Ketua Indonesia Islamic Travel Communication Forum (ITCF) Priyadi Abadi,
pilar utama wisata halal adalah makanan halal dan pemenuhan kewajiban shalat.
Sehingga sertifikat halal memang jadi faktor penting. ''Dalam wisata halal, sertifikat
halal penting karena sertifikatnya bukan untuk kita, tapi wisatawan,'' ungkap
Priyadi.
4. Menurut
Menpar, untuk benar-benar bisa meraih potongan besar pasar wisata halal,
Indonesia harus benar-benar menyiapkan wisata halal. Panduan industri wisata
halal dunia seperti GMTI bisa jadi acuan Indonesia untuk membenahi wisata
halal. “Semua PR wisata halal Indonesia termasuk infrastruktur, kebersihan
dan higienitas, harus bisa dikuantifikasi sehingga arah perbaikannya jelas,”
ujar Arief.
Berita dibuat berdasarkan data dan wawancara menteri pariwisata dan
pihak-pihak yang terkait dalam pemberitaan.
Diharapkan kegiatan wisata halal menghadirkan
suasana yang berbeda sehingga betul-betul dapat merasakan kesucian jiwa.
|
Lombok berbagi rahasia sukses wisata halal
Provinsi NTB mengukuhkan diri sebagai destinasi
wisata halal terbaik, tak hanya di Indonesia tapi di dunia.
Lombok sebagai destinasi wisata halal yang terbaik
1.
Najmul mengemukakan hal tersebut pada
seminar nasional bertajuk “Potentials of Halal Industry to Support the Growth
of National Economy” yang diadakan oleh Kelompok Studi Ekonomi Islam Islamic
economic Forum (KSEI IsEF) Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI di kampus
STEI SEBI Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/3).
2.
Oni Syahroni mengemukakan, halal
life style dalam pandangan Islam adalah hidup sesuai dengan tuntunan
Islam. Menjadikan Islam sebagai gaya hidup. “Upah buruh Islam tidak bisa
menentukan nominal, melainkan hanya rambu-rambunya saja,” ujar Oni.
3.
Oni menjelaskan, dalam menentukan sebuah
fatwa yang mengikat ada beberapa yang harus dilakukan. “Yaitu menyusun
program sesuai dengan tuntunan syariah (sebagai mitra regulator), diadopsi
oleh regulator, mengikat industrI, dikawal atau diawasi oleh pemerintah,”
papar Oni Syahroni.
4.
“Sebagai contoh, kegiatan peringatan
Isra Mi’raj dapat menarik enam orang untuk masuk Islam. Sehingga
dakwah islam bisa kita terapkan melalui pariwisata halal,” tutur Najmul
Akhyar.
Berita dibuat berdasarkan kegiatan seminar yang di adakan Kelompok Studi Ekonomi Islam Islamic economic Forum (KSEI IsEF) Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI di kampus STEI SEBI Beberapa kegiatan dan langkah-langkah pemerintah Lombok untuk dapat terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi. |
Pulau Cangkir Di Padati Wisatawan Religi
Obyek
wisata religi, Pulau Cangkir di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang,
Banten, dipadati pengunjung jelang bulan Ramadhan.
Objek wisata pulau cangkir yang menjadi objek wisata
halal yang diminati wisata halal.
1. "Pengunjung
obyek wisata religi itu tidak saja dari warga Pulau Jawa melainkan dari
Sumatra, dan Kalimantan. Bahkan ada juga warga Kota Mataram, Nusa Tengara
Barat setiap tahun berziarah ke Pulau Cangkir," kata Syamsudin Jahri,
pemandu wisata, Senin (15/5).
2. Syamsudin
mengatakan selain melihat keindahan Pulau Cangkir, wisawatan juga melakukan
ziarah ke makam Pangeran Jaga Lautan yang masih keturunan Sultan Hasanudin.
3. Bupati
Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan Pulau Cangkir merupakan salah satu
proyek percontohan wisata halal, dan berpotensi untuk dikembangkan. Ahmed
mengatakan obyek lainnya adalah Tanjung Pasir di Kecamatan Pakuhaji, Telaga
Biru (Kecamatan Solear) dan Tanjung Kait (Kecamatan Mauk). Pulau Cangkir
dianggap layak sebagai obyek wisata halal karena didukung oleh sarana dan
prasarana yang cukup memadai.
Berita dibuat berdasarkan fakta di lapangan dan wawancara kepada Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar
Objek wisata pulau cangkir yang dianggap layak untuk
menjadi tempat wisata halal
|
Skrip
|
|||
-
What
-
Who
-
When
-
Where
-
Why
-
How
|
Indonesia berhasil meraih kemenangan di ajang World
Halal Tourism Award.
Pemerintahan lombok dan menteri pariwisata
2015,2016
Di dubai, Uni Emirat Arab
Karena keindahan alam yang dimiliki Lombok
Diadakan beberapa kegiatan sepanjang Ramadhan, untuk
menghidupkan ramadhan.
|
Provinsi NTB (pulau Lombok) mengukuhkan diri sebagai
destinasi wisata halal terbaik di dunia.
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi (bupati utara
Najmul Akhyar)
11 maret 2017
Kampus STEI SEBI Bepok, Jawa Barat
Karena keindahan alam di Lombok khususnya 165 km
panjang pantai seluruhnya indah
Dengan dosen yang baik agar tidak berbenturan dengan
adat dan tradisi serta budaya setempat
|
Objek wisata Religi, pulau cangkir, banten.
Bupati Tanggerang, Ahmed Zaki Iskandar
Jelang bulan ramadhan
Di kronjo, kabupaten tanggerang dan banten
-
-
|
Tematik
|
|||
Paragraf, Proposisi, kalimat hubungan antar kalimat
|
Dalam berita ini mengambil sudut pandang wisata
halal indonesia yang terus meningkatkan prestasi
|
Dalam berita ini sudut pandang yang ditonjolkan
konsep dan rahasia sukses wisata halal Lombok sebagai destinasi wisata halal
terbaik
|
Dalam berita ini sudut pandang mengenai wisata halal
Indonesia pulau cangkir yang mampu menarik para wisatawan untuk dating ke
tempat tersebut untuk destinasi wisata halal.
|
Retoris
|
|||
Kata, Idiom, Gambar/Foto
|
Gambar/ foto
Ketua
Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar Riyanto Sofyan, Deputi
Pengembangan Pemasaran Pariwisat Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana, Gubernur
NTB TGH Muhammad Zainul Majdi , Menteri Pariwisata Arief Yahya, Wakil Ketua
DPRD NTB Mori Hanafi dan Dirut Republika Media Mandiri Agoosh Yoosran
berbincang pada acara Rembuk Republik sekaligus Launcing pesona Khazanah
Ramadhan Bumi Seribu Masjid di Kemenpar, Jakarta, Kamis (4/5).
|
Gambar/ foto
Bupati Lombok Najmul Akhyar (tengah) berbagi
rahasia sukses mengembanngkan wisata halal pada seminar industri halal yang
digelar di kampus STEI SEBI, Depok, Sabtu (11/3/2017).
|
Gambar/ foto
Tempat Wisata Religi Pulau Cangkir.
|
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis framing yang telah dilakukan pada situs
Republika.co.id pada tanggal 15 Mei 2017, terkait
pemberitaan wisata halal Indonesia ketiga berita tersebut lebih mengedepankan
sisi positif dari isi berita tersebut mengenai wisata halal di Indonesia.
Sebagai sebuah situs yang tentunya dilihat oleh khalayak yang dapat
memberikan dampak yang baik dan memberikan manfaat yang cukup besar untuk para
pembaca karena isi berita yang disajikan merupakan kemajuan, perkembangan,
pesona dan keindahan yang dimiliki tempat-tempat wisata halal tersebut. Dari
mulai budaya, kuliner, serta hikmah realigi dikemukakan secara factual dalam
berita tersebut.
Dari hasil pengamatan diatas, berita I lebih menonjolkan aspek kemenangan
yang diraih oleh Indonesia sebagai destinasi Wisata Halal terbaik, yang masih
relative belum maksimal sehingga Republika memberikan solusi untuk kemajuan dan
peningkatan Wisata Halal Indonesia. Berita II secara keseluruhan menjelaskan
tentang rahasia sukses Lombok sebagai Wisata Halal terbaik di dunia dalam
kegiatan seminar yang diadakan oleh Republika. Berita III menampilkan Wisata
Halal Pulau Cangkir di Banten dengan peningkatan para wisatawan yang cukup
banyak. Dari keseluruhan berita yang di bagikan mengenai wisata halal lebih
mengedepankan kepada keterlibatan Republika terhadap Wisata Halal yang
memberikan support penuh. Selain dari pesan dakwah yang ditonjolkan dari Wisata
Halal di Indonesia disisi lain juga mempromosikan Republika sebagai Media yang
memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan Islam terutama Wisata Halal.
Masing Masing berita memiliki gambaran yang berbeda-beda namun secara
keseluruhan ketiga berita tersebut lebih memunculkan Republika sebagai salah
satu media yang terlibat dalam perkembangan destinasi Wisata Halal di Indonesia
sehingga Indonesia bias menjadi tumpuan juga beberapa tempat wisata halal di
Indonesia semakin marak dikunjungi oleh wisatawan local maupun asing.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama, ucapan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT yang telah mempertemukan kami (Salsabila Rahma Siti
Muthmainnah dan Yulia Mauldi) sebagai sahabat dan partner dalam penyusunan
analisis ini, tidak lupa kepada rekan-rekan KPI D’15 yang turut membantu segala
macam kesulitan kami dalam penyusunan analisis ini, ayahanda kami, ibunda kami,
serta adik, kakak, dan seluruh keluarga yang telah membantu kami secara moril
dan material dalam menempuh pendidikan di Universitas tercinta UIN Sunan Gunung
Djati Bandung. Terkhusus kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
kami dalam mata kuliah Teori KPI yakni Bapak Uwes Fatoni yang telah membimbing
dan mengarahkan untuk segala kelancaran dalam penyusunan analisis ini. Kepada
seluruh pihak yang terlibat tersebut kami do’akan semoga senantiasa senjadi
insan-insan terbaik Allah SWT, senantiasa ada dalam lindungan Allah SWT, dan
semoga Allah membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.
DAFTAR PUSTAKA
Fakhruroji, Moh. 2017. Dakwah di Era Media
Baru, Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Kriyantoro. Rachmat. 2006. Teknik
praktis riset komunikasi. Jakarta: kencana prenada media group.
Nurudin. 2007. Pengantar
Komunikasi Massa. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Pengantar Ilmu Pariwisata. Oka A. Yoeti. 1996.
Angkasa. Bandung
Sukayat, Dr. H. Tata, M.Ag. 2015. ILMU DAKWAHPerspektif Filsafat
Mabadi'asyarah. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta :
Kencana
Ahmad
Rosyidi Syahid, 2016, Pariwisata Halal:
Pengertian, Prinsip dan Prospeknya, dilihat pada tanggal 22 mei 2017, pukul : 10.15 WIB dari https://studipariwisata.com/referensi/pariwisata-halal/.
Choirunnisa Nur Azizah, 2017, Mengenal Wisata Halal di Indonesia, dilihat pada tanggal 22 Mei
2107, pukul 20.22 WIB, http://www.dakwatuna.com/2017/01/30/85259/mengenal-wisata-halal-indonesia/
Ihdina Binnur, 2017, Jurnal Analisis Framing, dilihat pada tanggal 22 mei 2017, pukul
: 13.02 WIB , https://www.academia.edu/5146259/JURNAL_ANALISIS_FRAMING?auto=download
Lembaga Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh, 2016, Sekilas tentang Wisata Halal, dilihat
pada tanggal 23 mei 2017, pukul 08.05 WIB, http://disbudpar.acehprov.go.id/sekilas-tentang-wisata-halal/
Republika, 2017, Wisata
Halal, dilihat pada tanggal 22 Mei 2017, pukul: 21.15 WIB, http://www.republika.co.id/
Komentar
Posting Komentar