Naskah Ceramah
Naskah Pidato
(Kewajiban
Menuntut Ilmu)
Oleh: Salsabila Rahma Siti Muthmainnah
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ
ااَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ
جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وُرَسُولُهُ أَمَّا بَعْد؛
Puji syukur kita panjatkan kepada allah SWT
yang atas berkat kuasanya kita mampu menghadiri pertemuan dihari yang cerah dan
indah ini dalam keadaan yang sempurna tanpa kurang suatu apapun jua, serta tak
lupa pula kita bershalawat yang tak henti-hentinya untuk nabi kita nabi
Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang kita selalu nantikan pertolongannya di hari
akhir. Aamiin.
Ilmu merupakan salah satu hal yang wajib
kita miliki, karena dengan ilmu kita dapat menjalankan kehidupan dengan lebih
mudah. Menuntut ilmu sebenarnya telah diwajibkan oleh Allah SWT sejak zaman
nabi dan allah telah menjanjikan bagi hambanya yang menuntut ilmu dijalan
Allah SWT, maka Allah SWT akan menaikkan derajatnya. Allah SWT sangat menyukai
hambanya yang pandai, dan Allah SWT akan lebih senang lagi jikalau hambanya
dapat mengajarkan dan membagikan kepada orang lain. Ilmu yang bermanfaat bagi
orang banyak adalah salah satu dari tiga amalan yang tidak terputus, walaupun
kita telah meninggal. Oleh karena itu,
berlomba-lombalah kita dalam menuntut ilmu. Karena sudah banyak firman-firman
Allah SWT didalam Al-qur’an yang menjelaskan tentang pentingnya menuntut ilmu.
Menuntut ilmu bukan saja tentang sebuah
dakwah yang tujuannya untuk mendapatkan pahala, tetapi juga sebagai satu
pegangan kita saat memutuskan suatu masalah dalam menjalani kehidupan dunia.
Jika kita memiliki ilmu yang cukup, kita mampu untuk memutuskan dengan berbagai
pertimbangan yang akan menghasilkan keputusan yang terbaik. Tempat yang paling banyak
dan sering kita lakukan adalah menuntut ilmu disekolah. Banyak yang mengatakan
bahwa sekolah merupakan tempat yang paling tepat unutk proses belajar mengajar.
Padahal, dimanapun kita berada adalah tempat yang baik untuk menuntut ilmu dan
mengambil pelajaran disetiap kejadiaan yang pernah kita alami. Karna, itu bisa
kita jadikan suatu pengalaman dimasa yang akan datang.
Teman-teman semua yang saya sayangi, Marilah kita menuntut ilmu
setinggi-tingginya selagi kita masih memiliki umur yang panjang yang Allah SWT
berikan. Apakah teman-teman pernah mendengar kalimat yang berbunyi “tuntutlah
ilmu sampai keliang lahat”. Jadi, janganlah kita bosan untuk menuntut ilmu.
Karena Allah SWT sendiri memerintahkan kita untuk menuntut ilmu dari semenjak
kita didalam kandungan sampai kita masuk keliang lahat.
Adapun dalil yang menjelaskan tentang
hakikat menuntut ilmu ialah :
Dalil
Al-Qur'an :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا
قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ
ۖوَإِذَاقِيلَ انْشُزُوافَانْشُزُوا يَرْفَعِ الله الذِيْنَ
امَنُوا مِنـْكُمْ وَالّذِيْنَ اُوتُو الْعِلْمَ دَرَجَـتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْـمَلُـوْنَ
خَـبِيْـر
Artinya :
"Wahai orang-orang yang
beriman!Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah kelapangan didalam majelis,
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang
berilmu beberapa derajat". (Q.S Al-Mujadalah ayat : 11)
وَمَا كَـانَ مِنَ الْمُؤْمِنُوْنَ
لِيَنْفِرُ كَافّةً فَلَوْلاَنَفَرَمِنْ كُلِّ فَرِقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةً
لِيَتَفَقّهُوأ فِى الدّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمُهُمْ اِذأ رَجَعُوْ اِلَيْهِمْ
لَعَلّهُمْ يَحْذَرُوْنَ
Artinya ;
"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu
semuanya pergi kemedan perang, mengapa sebagian diantara mereka tidak pergi
untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya
" (QS. At-Taubah ayat :122)
Dari
ayat 1 tersebut diatas, maka jelaslah bahwa menuntut ilmu adalah merupakan
perintah lansung dari Allah. karena orang yang menuntut ilmu akan diangkat
derajatnya oleh Allah beberapa derajat, sedangkan ayat yang ke2 menjelaskan
bahwa diwajibkan untuk menuntut ilmu agama dan kedudukan orang yang menuntut
ilmu harus mampu menjadi pengingat bagi orang yang tidak tau masalah agama
serta mampu menjaga diri dari hal-hal yang bisa menjerumuskan kedalam lembah
kenistaan.
Dalil Hadits :
Banyak
hadits yang menjelaskan perintah kewajiban menuntut ilmu diantaranya hadits
yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah
عْنْ اَنَسٍ اِبْنُ مَالِكٍ قَلَ قَالَ
رَسُوْل الله صلى الله عليه وسلـم طَلَبُ الْعِلْم فَرْيْضَةً عَلى
كُلّ مُسْلِمٍ ووضِعً العِلْمِ عِنْدَ غَيْرُأهْلِهِ كَمُقِلِّدِ الْخَنَا زِيْرِ
لْجَوْهَرَولَلؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya :
"Dari Anas bin Malik ia berkata,
Rasulullah saw, bersabda: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, memberikan
ilmu kepada orang yang bukan ahlinya seperti orang yang mengalungi babi dengan
permata, mutiara, atau emas" (HR. Ibnu Majah)
Dari
hadits tersebut diatas mengandung pengertian, bahwa mencari ilmu itu wajib bagi
setiap muslim, kewajiban itu berlaku bagi laki-laki maupun perempuan, anak-anak
maupun orang dewasa dan tidak ada alasan untuk malas mencari ilmu. Ilmu yang
wajib diketahui oleh settiap muslim adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tata
cara peribadatan kepada Allah SWT. Sedangkan ibadah tanpa ilmu akan
mengakibatkan kesalahan-kesalahan dan ibadah yang salah tidak akan dapat
diterima oleh Allah. Sedangkan orang yang mengajarkan ilmu kepada orang yang
tidak mengetahui atau tidak paham maka akan sia-sia. Maksudnya, ilmu itu harus
disampaikan sesuai dengan taraf berfikir si penerima ilmu, memberikan ilmu
secara tidak tepat diibaratkan mengalungkan perhiasan pada babi, meskipun babi
diberikan perhiasan kalung emas maka babi tetap kotor dan menjijikkan.
Apabila
setiap orang Islam menyadari betapa pentingnya menuntut ilmu, maka semua akan
belomba-lomba mendapatkannya. Banyak mamfaat yang diperoleh oraang yang
menuntut ilmu diantaranya sebagai berikut :
a. Orang
yang menuntut ilmu akan memperoleh pahala seperti orang yang berjihad. Hal ini
sesuai dengan sabda rassulullah saw :
Artinya :
"Orang
keluar untuk mencari ilmu maka ia berada dijalan Allah sehingga ia kembali
kerumahnya"
Orang
menuntut ilmu sejak keluar dari rumah sampai dia kembali kerumah, maka ia
termasuk orang yang berjuang dijalan Allah. Hal ini menunjukkan betapa besar
penghargaan Rasulullah saw terhadap orang yang bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu. apabila dia mati dalam keadaan menuntut ilmu, insyaAllah ia
termasuk golongan orang-orang yang mati syahid.
b. Menuntut
ilmu mempunyai keutamaan lebih baik dari pada sholat seratus rakaat. Hal ini
sesuai sabda Rasulullah saw kepada Abu Zar sebagai berikut :
Artinya
:
"Wahai
Abu Zar, keluarmu dari rumah pada pagi hari untuk mempelajari satu ayat dari
kitab Allah, itu lebih baik dari pada engkau mengerjakan sholat seratus
rakaat.”( HR.Ibnu
Majah)
Orang
yang menuntut ilmu meskipun hanya mempelajari satu ayat Al-Qur'an kebaikannya
melebihi dari pada orang yang sholat sunat seratus rakaat. Mengingat demikian
besarnya pahala menuntut ilmu, maka seharusnya umat islam harus memiliki
semangat belajar yang tinggi.
c. Orang yang suka mencari ilmu akan
dimudahkan jalannya menuju surga dan dinaungi oleh para malaikat, sebagaimana
sabda Rasulullah saw :
Artinya
:
" Barang
siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke
surga, sesungguhnya para malaikat menaungkan sayap-sayapnya kepada orang yang menuntut
ilmu karena senang terhadap apa yang diperbuat"
Rasulullah
saw membberikan motivasi kepada umat Islam agar tertarik pada ilmu dan berusha
untuk dimiliknya. Hadits tersebut diatas mengandung satu syarat dan
jawab.Syaratnya, kalau mau dimudahkan jalannya kesurga maka harus berusaha
untuk selalu menuntut ilmu,sedangkan jawabnya bahwa Allah pasti memudahkan
jalannya masuk kesurga kalau sudah melaksanakan apa yang telah
diperintahkan
Demikianlah yang dapat saya sampaikan,
mudah – mudahan kita senantiasa untuk selalu
menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Mohon maaf bilamana ada kesalahan dan kekhilafan dalam akhlah
bertingkah laku, marilah kita tutup dengan do’a:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ
أَنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ
لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا
وَتُبْ عَلَيْنَآ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ﺆالسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Komentar
Posting Komentar